Ketidaksetiaan
sudah sering menjadi bahan perbincangan. Seringkali diulas dengan cara,
bagaimana menanggulanginya, juga bagaimana cara mencegahnya. Tapi,
sebenarnya, apakah yang membuat seorang pria berselingkuh dari
pasangannya? Dalam bukunya, The Truth About Cheating, penasihat pernikahan, M. Gary Neuman, menggali lebih dalam mengenai ketidaksetiaan pria.
Neuman meneliti 200 suami yang berselingkuh dan tidak berselingkuh untuk mencari alasan terutama mengenai ketidaksetiaan pria, termasuk apa kata para pria yang berselingkuh dan bagaimana mencegah kemungkinan perselingkuhan tersebut.
Mitos yang banyak beredar mengatakan bahwa perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang suami adalah semata-mata karena seks, namun menurut Neuman, hanya 8 persen pria yang menyatakan ketidakpuasan seksual adalah alasan utama ketidaksetiaannya. Banyak literatur yang mengatakan bahwa pria merupakan mahluk yang hanya memikirkan seks. "Padahal pria adalah mahluk yang juga tergerak oleh emosional juga. Pria pun ingin istrinya menunjukkan apresiasi kepadanya. Pria juga ingin para wanita mengerti bahwa pria selalu berusaha untuk membuat segalanya lebih baik," terang Neuman.
Permasalahannya adalah, pria tak semudah wanita untuk bisa mengekspresikan perasaannya. Sehingga, agak sulit untuk mengetahui kapan si pria sedang butuh sedikit afirmasi. "Seringkali pria memandang bahwa adalah hal yang tidak jantan untuk bersandar kepada wanitanya, karena itulah seringkali kebutuhan emosional seseorang tidak terperhatikan," ujar Neuman. Namun, Anda bisa menciptakan sebuah kultur pernikahan yang penuh apresiasi dan saling pengertian.
Sebanyak 66 persen dari pria yang berselingkuh merasa bersalah saat menjalankan perselingkuhannya. Pada hasil penelitian ini, didapati bahwa sebanyak 68 persen pria yang berselingkuh tak pernah bermimpi bahwa mereka akan berselingkuh, dan hampir semuanya berharap mereka tak pernah melakukannya. Dari hasil ini, jelas bahwa rasa bersalah belumlah cukup untuk menghentikan pria dari perselingkuhan. "Pria sangat baik dalam membagi perasaannya. Mereka bisa menahan emosinya dan baru menghadapi perasaan itu di kemudian hari," pungkas Neuman. Jadi, meski suami Anda berjanji tak akan pernah berselingkuh, jangan berasumsi bahwa hal itu tak akan pernah terjadi. Sangat penting untuk kedua untuk mengambil langkah maju dan menciptakan atmosfer pernikahan yang Anda inginkan.
Sebanyak 77 persen pria yang berselingkuh memiliki teman karib yang berselingkuh. Bergaul bersama teman yang tidak setia dengan pasangannya. Hal ini kemudian menimbulkan ide di dalam pikiran si suami, bahwa, temannya itu sebenarnya baik, tapi kebetulan sedang selingkuh. Sehingga, timbul pikiran, bahkan orang baik-baik pun melakukannya. Anda tak bisa serta merta melarang suami untuk berteman dengan temannya yang mata keranjang itu. Namun, Anda bisa memintanya agar tidak pergi bersama temannya yang itu ke acara-acara yang bisa mengundang godaan, misal acara kumpul-kumpul olahraga yang seringkali ada wanita-wanita seksi di sana. Strategi lainnya adalah dengan membangun lingkungan sosial di sekeliling pasangan menikah lain yang bahagia sambil berbagi nilai-nilai kekeluargaan.
Sebanyak 40 persen pria berselingkuh bertemu WIL di kantor. "Kasus yang paling sering terjadi adalah WIL (Wanita Idaman Lain) dan si suami bertemu di kantor. WIL ini adalah orang yang senang memuji, mengagumi, dan sering melontarkan apresiasi kepada si pria. Inilah mengapa amat penting untuk menjaga suami tetap merasa dihargai di rumah.
Salah satu tanda yang jelas bahwa suami sedang merasa ada yang mendekati adalah ketika ia seringkali memuji atau menyebut salah satu nama rekan kerjanya yang wanita ketimbang yang pria. Di saat ini, Anda harus menyepakati sebuah aturan batasan apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan bersama WIL tadi. Misal, apakah boleh ia bekerja hingga lembur jika keadaannya hanya ia dan si WIL itu saja? Atau, jika ada perjalanan bisnis, bolehkah hanya mereka saja berdua yang pergi?
Hanya sebanyak 12 persen suami berselingkuh yang mengatakan bahwa sang WIL lebih menarik secara fisik ketimbang istri mereka. Dengan kata lain, pria tidak berselingkuh karena ia berpikir bisa mendapatkan seks yang lebih hebat dengan wanita yang seksi. "Di kebanyakan kasus, pria berselingkuh untuk memenuhi kekosongan emosional. Lalu ia merasakan kenyamanan bersama wanita lain, lalu seks pun mulai datang mengiringi. Jika Anda khawatir akan terjadi ketidaksetiaan, fokuslah untuk membuat hubungan Anda lebih penuh cinta dan saling mencintai, bukan terlalu berfokus untuk menguasai posisi bercinta yang sulit. Tapi ketahuilah bahwa seks masih cukup penting, dan merupakan salah satu cara untuk si pria mengekspresikan cintanya, serta rasa kedekatannya dengan, jadi jangan menyingkirkan seks dari prioritas.
Menurut survei, sebanyak 73 persen pria yang berselingkuh akan berusaha mengenal WIL lebih dari sebulan untuk benar-benar mengakui perasaannya dan berselingkuh. Ini berarti, seharusnya Anda sudah bisa melihat tanda-tanda perselingkuhan sebelum benar-benar terjadi.
Tanda-tanda bahwa ia mulai berselingkuh yang umum: suami lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah, berhenti mengajak bercinta, memulai pertengkaran lebih sering, atau menghindari panggilan telepon. Insting pertama Anda adalah dengan mengkonfrontasi si dia, namun kebanyakan pria akan memungkiri hal ini, terutama ketika tak ada aktivitas fisik di antara mereka.
Alih-alih, Neuman menyarankan untuk para wanita yang merasa suaminya berselingkuh untuk mengambil alih hal yang bisa Anda kontrol, perilaku Anda sendiri. Ambillah langkah-langkah untuk menyelamatkan pernikahan Anda. Jangan lagi ragu untuk menunjukkan apresiasi Anda pada suami, prioritaskan waktu bersama, dan cobalah untuk mulai menginisiasi waktu bercinta. Beri alasan pada suami untuk tetap melihat Anda di posisi terutama pikirannya. Terbukalah mengenai perasaan Anda dan apa yang Anda rasa tengah terjadi di antara kalian (sebisa mungkin tidak mengungkit pihak ketiga itu). Coba katakan, "Saya merasa kita mulai kehilangan sesuatu yang penting di dalam pernikahan kita. Saya tak ingin hal itu hilang." Sementara itu, ajak si dia untuk berkomitmen dan berusaha menjaga pernikahan tetap berjalan langgeng. Semoga berhasil.
Neuman meneliti 200 suami yang berselingkuh dan tidak berselingkuh untuk mencari alasan terutama mengenai ketidaksetiaan pria, termasuk apa kata para pria yang berselingkuh dan bagaimana mencegah kemungkinan perselingkuhan tersebut.
Mitos yang banyak beredar mengatakan bahwa perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang suami adalah semata-mata karena seks, namun menurut Neuman, hanya 8 persen pria yang menyatakan ketidakpuasan seksual adalah alasan utama ketidaksetiaannya. Banyak literatur yang mengatakan bahwa pria merupakan mahluk yang hanya memikirkan seks. "Padahal pria adalah mahluk yang juga tergerak oleh emosional juga. Pria pun ingin istrinya menunjukkan apresiasi kepadanya. Pria juga ingin para wanita mengerti bahwa pria selalu berusaha untuk membuat segalanya lebih baik," terang Neuman.
Permasalahannya adalah, pria tak semudah wanita untuk bisa mengekspresikan perasaannya. Sehingga, agak sulit untuk mengetahui kapan si pria sedang butuh sedikit afirmasi. "Seringkali pria memandang bahwa adalah hal yang tidak jantan untuk bersandar kepada wanitanya, karena itulah seringkali kebutuhan emosional seseorang tidak terperhatikan," ujar Neuman. Namun, Anda bisa menciptakan sebuah kultur pernikahan yang penuh apresiasi dan saling pengertian.
Sebanyak 66 persen dari pria yang berselingkuh merasa bersalah saat menjalankan perselingkuhannya. Pada hasil penelitian ini, didapati bahwa sebanyak 68 persen pria yang berselingkuh tak pernah bermimpi bahwa mereka akan berselingkuh, dan hampir semuanya berharap mereka tak pernah melakukannya. Dari hasil ini, jelas bahwa rasa bersalah belumlah cukup untuk menghentikan pria dari perselingkuhan. "Pria sangat baik dalam membagi perasaannya. Mereka bisa menahan emosinya dan baru menghadapi perasaan itu di kemudian hari," pungkas Neuman. Jadi, meski suami Anda berjanji tak akan pernah berselingkuh, jangan berasumsi bahwa hal itu tak akan pernah terjadi. Sangat penting untuk kedua untuk mengambil langkah maju dan menciptakan atmosfer pernikahan yang Anda inginkan.
Sebanyak 77 persen pria yang berselingkuh memiliki teman karib yang berselingkuh. Bergaul bersama teman yang tidak setia dengan pasangannya. Hal ini kemudian menimbulkan ide di dalam pikiran si suami, bahwa, temannya itu sebenarnya baik, tapi kebetulan sedang selingkuh. Sehingga, timbul pikiran, bahkan orang baik-baik pun melakukannya. Anda tak bisa serta merta melarang suami untuk berteman dengan temannya yang mata keranjang itu. Namun, Anda bisa memintanya agar tidak pergi bersama temannya yang itu ke acara-acara yang bisa mengundang godaan, misal acara kumpul-kumpul olahraga yang seringkali ada wanita-wanita seksi di sana. Strategi lainnya adalah dengan membangun lingkungan sosial di sekeliling pasangan menikah lain yang bahagia sambil berbagi nilai-nilai kekeluargaan.
Sebanyak 40 persen pria berselingkuh bertemu WIL di kantor. "Kasus yang paling sering terjadi adalah WIL (Wanita Idaman Lain) dan si suami bertemu di kantor. WIL ini adalah orang yang senang memuji, mengagumi, dan sering melontarkan apresiasi kepada si pria. Inilah mengapa amat penting untuk menjaga suami tetap merasa dihargai di rumah.
Salah satu tanda yang jelas bahwa suami sedang merasa ada yang mendekati adalah ketika ia seringkali memuji atau menyebut salah satu nama rekan kerjanya yang wanita ketimbang yang pria. Di saat ini, Anda harus menyepakati sebuah aturan batasan apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan bersama WIL tadi. Misal, apakah boleh ia bekerja hingga lembur jika keadaannya hanya ia dan si WIL itu saja? Atau, jika ada perjalanan bisnis, bolehkah hanya mereka saja berdua yang pergi?
Hanya sebanyak 12 persen suami berselingkuh yang mengatakan bahwa sang WIL lebih menarik secara fisik ketimbang istri mereka. Dengan kata lain, pria tidak berselingkuh karena ia berpikir bisa mendapatkan seks yang lebih hebat dengan wanita yang seksi. "Di kebanyakan kasus, pria berselingkuh untuk memenuhi kekosongan emosional. Lalu ia merasakan kenyamanan bersama wanita lain, lalu seks pun mulai datang mengiringi. Jika Anda khawatir akan terjadi ketidaksetiaan, fokuslah untuk membuat hubungan Anda lebih penuh cinta dan saling mencintai, bukan terlalu berfokus untuk menguasai posisi bercinta yang sulit. Tapi ketahuilah bahwa seks masih cukup penting, dan merupakan salah satu cara untuk si pria mengekspresikan cintanya, serta rasa kedekatannya dengan, jadi jangan menyingkirkan seks dari prioritas.
Menurut survei, sebanyak 73 persen pria yang berselingkuh akan berusaha mengenal WIL lebih dari sebulan untuk benar-benar mengakui perasaannya dan berselingkuh. Ini berarti, seharusnya Anda sudah bisa melihat tanda-tanda perselingkuhan sebelum benar-benar terjadi.
Tanda-tanda bahwa ia mulai berselingkuh yang umum: suami lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah, berhenti mengajak bercinta, memulai pertengkaran lebih sering, atau menghindari panggilan telepon. Insting pertama Anda adalah dengan mengkonfrontasi si dia, namun kebanyakan pria akan memungkiri hal ini, terutama ketika tak ada aktivitas fisik di antara mereka.
Alih-alih, Neuman menyarankan untuk para wanita yang merasa suaminya berselingkuh untuk mengambil alih hal yang bisa Anda kontrol, perilaku Anda sendiri. Ambillah langkah-langkah untuk menyelamatkan pernikahan Anda. Jangan lagi ragu untuk menunjukkan apresiasi Anda pada suami, prioritaskan waktu bersama, dan cobalah untuk mulai menginisiasi waktu bercinta. Beri alasan pada suami untuk tetap melihat Anda di posisi terutama pikirannya. Terbukalah mengenai perasaan Anda dan apa yang Anda rasa tengah terjadi di antara kalian (sebisa mungkin tidak mengungkit pihak ketiga itu). Coba katakan, "Saya merasa kita mulai kehilangan sesuatu yang penting di dalam pernikahan kita. Saya tak ingin hal itu hilang." Sementara itu, ajak si dia untuk berkomitmen dan berusaha menjaga pernikahan tetap berjalan langgeng. Semoga berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar
JANGAN CUMA LIHAT DOANK GAN!!
TINGGALIN JUGA KOMENTAR KAMU...OKE!?