Indonesia-Israel Public Affair Committee (IIPAC) diresmikan pada Jumat
(29/1/10) lalu. Adanya IIPAC adalah untuk memfasilitasi investor Yahudi
dari seluruh dunia untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Komite
Urusan Publik Indonesia-Israel ini diyakini akan berperan dalam Pilpres
2014 di Indonesia. Hal ini disampaikan Munarman (Koordinator Tim
Advokasi Forum Umat Islam) dalam Semiloka “Menyingkap Jaringan Yahudi
di Indonesia” Ahad (31/1/10).
Munarman, yang sempat masuk bui karena kasus aksi unjuk rasa FPI dan
AKKBB beberapa tahun lalu, mengatakan, jaringan Yahudi sudah ada sejak
dulu. “Yahudi pakai cover atau samaran. Cara yang paling ampuh adalah
dengan informasi, yaitu media massa,” ungkap Munarman.
Selama ini, masyarakat sudah ditipu dengan berbagai kebohongan dan
propaganda pencucian otak oleh Ilmuinati, para petinggi Freemasonry.
Tak tanggung-tanggung, Munarman membeberkan tiga tokoh sejarah
Indonesia yang dipandang pahlawan oleh sebagian besar masyarakat yang
ternyata adalah anggota Freemason. Ketiga tokoh itu adalah K.H.
Dewantara, M. Yamin, dan Sultan Hamid dari Kalimantan. Hebatnya,
gerakan Boedi Oetomo yang diakui sebagai pergerakan pemuda pertama di
Indonesia rupanya digagas oleh anggota Freemason. Tragis.
Di sisi lain, Jerry D. Gray, yang juga tampil sebagai pembicara
mengungkapkan, media massa AS hampir semuanya dikuasai oleh Yahudi.
Setidaknya, ada enam media massa besar di AS yang masuk dalam jejaring
Yahudi, yakni CNN, Fox News, Washington Pos, CBS, ABC dan NBC.
Sayangnya, enam media itu mampu menggiring opini publik dan
mengantarkan kebohongan ke seluruh dunia. Jerry yang pernah menjadi
Tentara Angkatan Udara AS itu menyayangkan sikap masyarakat dunia yang
masih mengelu-elukan AS. “Paling lama, tiga tahun lagi AS bakal
bangkrut. Tidak ada sungai yang bersih di Amerika, sungainya tidak
bersih, apalagi ikannya?!” ungkap Jerry yang tiga pekan lagi akan resmi
menjadi WNI itu.
Selain Jerry dan Munarman, semiloka tersebut juga menghadirkan Herry
Nurdi (mantan Pimred Sabili) dan K.H. Cholil Ridwan (Ketua MUI Pusat).
Beberapa fakta kebohongan Yahudi terungkap di semiloka yang digelar di
Masjid Baytul Karim, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini
antara lain sebagai berikut.
- Gempa bumi di Aceh yang menyebabkan tsunami ternyata bukan gempa bumi biasa, melainkan seperti bom nuklir yang diledakkan di dalam laut. Hal ini terlihat dari perbedaan penentuan titik gempa. Menurut CNN, pusat gempa berkekuatan 8,9 SR itu terletak di sebelah utara Aceh, sementara menurut BMKG Indonesia, pusat gempa ada di sebelah barat Sumatra dan hanya 6,4 SR. Selain manipulasi berita itu, kapal induk AS juga ternyata sudah siap siaga di perairan Sumatra hanya selang 4 hari setelah kejadian.
- Logo burung garuda yang menjadi simbol negara dan Pancasila ternyata adalah simbol dari Dewa Horus.
- Gedung Bappenas yang terletak di Jalan Imam Bonjol ternyata bekas loji Yahudi yang konon sering digunakan sebagai tempat menyembah setan.
- Pesawat yang ditabrakkan ke gedung kembar WTC pada peristiwa 11/9 adalah pesawat milik US Force.
- Yahudi yang bermigrasi ke Amerika pertama kali juga telah meracuni penduduk asli Amerika, yaitu Indian, dengan memberikan selimut yang sudah ditempelkan virus cacar. Dengan pemberian selimut yang seolah-olah memberikan bantuan kemanusiaan itu, ternyata Yahudi menyimpan siasat licik dengan memusnahkan bangsa Indian dari Amerika.
*eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
JANGAN CUMA LIHAT DOANK GAN!!
TINGGALIN JUGA KOMENTAR KAMU...OKE!?